Pemerintah Harus Antisipasi Dampak Impor Daging Ayam Terhadap Peternak Lokal

30-04-2021 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin. Foto: Erman/Man

 

Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin meminta pemerintah antisipasi dampak akan masuknya komoditas daging ayam yang sebentar lagi membanjiri tanah air akibat impor. Diketahui daging ayam impor asal Brazil akan masuk tanah air akibat kekalahan Indonesia dalam sengketa perdagangan di WTO melawan Brasil.

 

Akmal mengatakan, meski importasi daging ayam dari Brazil tertunda karena Indonesia masih mengupayakan banding, namun antisipasi maksimal mesti segera disiapkan. Buntut dari kekalahan Indonesia dari Brasil di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) beberapa tahun lalu ini dampaknya sangat panjang terhadap tumbuh kembangnya peternakan ayam lokal.

 

“Kita semua menanti intervensi pemerintah jelang banjir daging ayam dari Brasil. Akan ada dampak besar bagi peternak lokal. Dampak paling buruk adalah peternak ayam terancam bangkrut gegara impor dari Brasil ini," ungkap Akmal dalam siaran pers yang diterima Parlementaria, Jum'at (30/4/2021).

 

Akmal mengatakan, persaingan harga akan menjadi sumber utama kalah bersaingnya peternak ayam lokal dengan ayam dari Brazil. Perbedaan harga cukup signifikan dimana per kilogramnya, produksi daging ayam dari Brasil sekitar Rp14.500 saja. Sedangkan harga produksi daging ayam di tanah air dapat mencapai Rp20.000. Pakan menjadi kunci utama terhadap pengaruh harga total produksi karena 60 persen biaya dari komponen ini.

 

“Tantangan jangka panjang adalah, bagaimana menyiapkan infrastruktur produksi ayam mulai dari penyiapan bibit DOC, pakan, kandang dan proses pembesaran lain hingga pasca panen menjadi efisien dengan produktifitas yang tinggi. Sehingga persoalan harga pada persaingan harga ayam dapat di atasi. Peternak untung, konsumen dapat gembira dengan harga daging ayam terjangkau dari produksi dalam negeri. Tetapi dalam jangka pendek ini, bagaimana upaya pemerintah untuk dapat melindungi dan membantu para peternak ayam rakyat yang akan menghadapi serangan importasi daging ayam ini," tutur Akmal.

 

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga meminta agar pemerintah dalam waktu dekat dapat serius membangun industri pakan nasional untuk berbagai kebutuhan peternakan tanah air. Sumberdaya bahan baku negara ini sangat baik untuk memasok pakan peternakan, hanya saja bagaimana industrinya dapat terbangun dengan baik untuk memenuhi peternakan skala industri.

 

Legislator asal Sulawesi Selatan II ini mengingatkan kepada pemerintah, bahwa sesungguhnya industri peternakan ayam di Brazil dapat menghasilkan daging ayam melimpah dengan harga murah itu akibat campur tangan pemerintahnya. Banyak subsidi diberikan dan ketika produksi melimpah negaranya campur tangan untuk menampung produksinya dengan stabilitas harga di tingkat petaninya.

 

“Hingga saat ini belum ada terdengar intervensi pemerintah terhadap regulasi tataniaga ayam yang menguntungkan peternak ayam dalam mengantisipasi masuknya daging ayam dari Brazi ini. Begitu juga regulasi terhadap tataniaga pakannya yang dibiarkan natural sehingga lonjakan harga pakan terus terjadi. Pemerintah jangan jadi penonton saja melihat peternak ayam lokal babak belur," tutup Akmal. (dep/sf)

BERITA TERKAIT
Daniel Johan Usul Pemerintah revisi PP yang Beratkan Ekosistem IHT
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengusulkan pemerintah segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024, khususnya...
Johan Rosihan Harap RAPBN 2026 Cerminkan Komitmen Pemerintah Soal Kedaulatan Pangan
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta komitmen Pemerintah terhadap kedaulatan pangan agar benar-benar tercermin dalam...
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...